Newsletter
Put your email below to subscribe our latest PROMO & NEWS
+6281-1227-7954
klien7summitstravel@gmail.com
Tak ada salahnya jika menyebut Yerusalem sebagai kota dengan 3 Tuhan. Umat Islam, Yahudi, dan Kristen hidup berdampingan sejak lama dalam tembok Kota yang telah berusia lebih dari 2.000 tahun ini.
Orang Yahudi menyebut Yerusalem dengan Yerushlayim yang berarti kota perdamaian. Sementara itu, orang Islam menyebut kota ini dengan sebutan Al Quds yang bermakna kudus atau suci.
Meskipun memiliki arti nama damai nan suci, Kota Yerusalem selama ini hidup dalam gelombang sejarah yang tak tenang. Bangunan-bangunan sakral yang berdiri tegak dalam kota ini kemudian menjadi alasan pihak-pihak untuk sengketa.
Berikut 7 fakta soal Yerusalem yang wajib kamu ketahui:
1. Lokasi Masjid Al Aqsa Berdiri
Masjid Al Aqsa adalah masjid paling suci ketiga umat Islam. Di tempat inilah Nabi Muhammad diyakini singgah saat Isra' Mi'raj. Selain itu, Al Aqsa juga diperkirakan menjadi tempat nabi Sulaiman dimakamkan.
Masjid Al Aqsa yang luasnya diperkirakan 14,4 hektare berada di atas kawasan bernama Haram As Syarif. Kawasan ini berada di Yerusalem Timur yang diklaim akan menjadi ibu kota Palestina jika merdeka kelak.
Dengan saratnya latar belakang sejarah yang dimiliki, Al Aqsa bagi umat Islam bukan hanya sekadar tempat suci dan sakral. Tapi Al Aqsa telah menjadi barang bernilai yang menunjukkan identitas keislaman sehingga harus dijaga.
2. Tempat berdirinya Dinding Ratapan Orang Yahudi
Di Dinding Ratapan, orang Yahudi biasanya dengan khidmat berdoa menyentuh dinding ini dengan penuh haru. Dinding Ratapan menjadi tempat paling suci bagi orang Yahudi.
Tempat ini berada di bagian barat Yerusalem, yaitu wilayah yang dikuasai oleh umat Yahudi.
Dinding Ratapan diyakini adalah satu-satunya bekas kuil Sulaiman (Bayt Suci) yang masih tersisa.
Orang-orang yang mendatangi Dinding Ratapan tak hanya berasal dari umat Yahudi di Israel, tapi juga berbagai penjuru dunia. Di sana, mereka menarik secuil kerikil halus atau lumut yang melekat di tembok itu dan kemudian dimasukkan ke dalam tas atau dompet mereka secara hati-hati.
3. Gereja Spulchre, gereja suci orang Kristen
Banyak orang Kristen dari berbagai negara berbondong-bondong mendatangi Gereja Suci Spulchre atau Gereja Makam Kudus. Gereja ini memiliki karang Galgota yang diyakini merupakan tempat Yesus disalib. Menurut kepercayaan umat Kristen, di tempat inilah Yesus disemayamkan dan akan dibangkitkan kelak.
Orang-orang Kristen mendatangi Gereja Spulchre dengan penuh rindu bercampur duka, memeluk dipan tempat Yesus disemayamkan untuk sementara waktu setelah ia diturunkan dari kayu salib.
Mereka yang datang kadang menguraikan air mata sembari menempelkan pipinya di karang Galgota, menghayati penderitaan Yesus.
4. Luas bertambah setelah penaklukan tahun 1967
Sebelum Perang 1967, Yerusalem Barat tempat Israel berkuasa memiliki luas tanah sekitar 40 kilometer persegi. Sementara Yerusalem Timur yang dikuasai Palestina memiliki luas tanah sekitar 10 kilometer persegi.
Setelah perang, luas wilayah Yerusalem menjadi 185 kilometer persegi. Israel melipatgandakan luas Yerusalem tiga kali dari luas semula dalam waktu sehari. Penambahan ini dilakukan dengan mencaplok 28 desa Palestina.
5. Pertumbuhan perumahan yang cepat
Kota Yerusalem telah dikelilingi oleh pembangunan dan permukiman Yahudi Israel sehingga batas-batasnya diperkirakan tidak dapat dinegosiasikan dalam perundingan damai ke depannya. Pembangunan permukiman ini yang membuat perundingan damai Israel-Palestina mandek hingga saat ini.
Berdasarkan dokumen-dokumen resmi Pemerintah Kota Yerusalem, kota tersebut merencanakan mendorong pembangunan besar-besaran yang akan menambah 95.000 unit rumah ke dalam lingkungan Yahudi di kota tersebut.
6. Ambisi rasialis dan demografi Israel di Yerusalem
Sejak 1967, Israel berupaya mengubah karakter etnis di Yerusalem. Para pejabat pemerintahan membahas dan menerapkan kuota rasialis dalam rangka memenuhi ambisi mereka bahwa orang Yahudi adalah mayoritas di Yerusalem.
Saat warga Palestina populasinya meningkat di Yerusalem, mereka akan menghadapi pilihan-pilihan pelik. Jika mereka tinggal di luar kota, mereka akan kehilangan kartu penduduk yang diperlukan untuk dapat bekerja. Jika mereka mencoba membangun rumah di atas tanah milik keluarga, mereka tidak akan diberikan izin.
Saat mereka tetap membangun rumah di sana, tak lama berselang, buldoser Israel datang untuk menghancurkannya.
7. Memiliki 8 Gerbang yang Mengelilingi Kota
Untuk memasuki Kota Tua Yerusalem terdapat 8 pintu gerbang. Pintu-pintu gerbang tersebut antara lain Damascus Gate, Herod's Gate, Lions's Gate, Golden Gate, Dung Gate, Zion Gate, Jaffa Gate, dan New Gate.
Gerbang-gerbang ini dinamakan sesuai dengan nama pembuatnya atau menunjukkan fungsi dan akses terdekat.
Herod's Gate adalah nama yang merujuk pada Raja Herod yang sangat dihormati oleh orang Yahudi. Kemudian nama Lion Gate dibuat sesuai fungsinya sebagai jalan untuk napak tilas perjalanan Yesus saat memanggul salib (Via Dolorosa).
Kemudian, Golden Gate adalah jalan langsung menuju Al Aqsa. Di komplek Al Aqsa sendiri terdapat Dome of the rock (kubah Shakhrah) yang kubahnya disepuh dengan emas sehingga gerbangnya dinamakan dengan Golden Gate.
Di antara 8 pintu gerbang tersebut, Damascus dan Jaffa Gate menjadi yang paling ramai. Di sinilah kegiatan ekonomi banyak berpusat. Ada banyak pedagang valuta asing, penjual kaset yang berderet, penjual pakaian dan permata, serta para penjaja souvenir.
Ayo temuin paket paket-paket tour murah di 7summitstravel.com atau kamu bisa custom serta konsultasi gratis terkait tour kamu lewat whatsapp kami di nomor 0811-2277-954
Comments