Newsletter
Put your email below to subscribe our latest PROMO & NEWS
+6281-1227-7954
klien7summitstravel@gmail.com
Hotel Grand Preanger adalah salah satu hotel tertua di kota Bandung yang masih setia mempertahankan berbagai elemen sejarah yang ada. Bahkan hotel yang terletak sangat dekat dengan titik kilometer 0 kota Bandung ini juga terdaftar sebagai cagar budaya. Sejarah panjang hotel ini bisa dirunut bahkan sejak 1897 silam. Hotel bintang 5 ini berawal dari toko roti, namun pada tahun 1897 toko roti tersebut mengalami kebangkrutan.
Kemudian seorang Belanda bernama W.H.C Van Deeterkom mengubah toko roti tersebut jadi sebuah hotel yang diberi nama Hotel Thiem. Ketika pertama kali beroperasi sebagai Hotel Thiem, bentuk hotel memang belum seperti sekarang ini. Setelah itu tepatnya pada tahun 1920, nama hotel pun berubah menjadi Grand Hotel Preanger.
Grand Hotel Preanger kemudian mengalami renovasi pada tahun 1929. Proyek renovasi dan desain ulang ini dilakukan oleh C. P. Wolff Schoemaker dan dibantu oleh presiden pertama Indonesia yakni Ir. Soekarno yang merupakan muridnya. Bangunan pun direnovasi dan didesain ulang dengan gaya art deco. Gaya arsitektur seperti inilah yang dipertahankan hingga kini. Grand Hotel Preanger kemudian jadi ikon kota Bandung. Banyak tokoh terkenal pada masa itu yang sempat menginap di sana. Di antaranya adalah Charlie Chaplin dan Amelia Earhart.
Catatan soal kedatangan mereka bisa dilihat di Museum Wolff Schoemaker (Preanger) yang terletak di lantai 1 hotel ini. Sebagai hotel ternama, Preanger beberapa kali menjadi saksi bisu peristiwa penting. Seperti saat menjadi tempat menginap tamu-tamu besar Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, dan tahun 1965 dijadikan tempat menginap para ketua delegasi Afrika Asia Islamic Conference I. Mantan Sekjen PBB Boutros Boutros-Ghali disebut-sebut pernah menginap di sini.
Hotel ini memiliki Museum yang khusus tentang Wolff Schoemaker dan karya-karyanya. Museum ini buka setiap hari Senin - Sabtu dari jam 11.00 - 17.00. Hanya dengan membayar 5000 dan gratis jika menginap di Hotel Preanger. Lakukan registrasi di lantai 2, nanti kalian akan mendapat nota pembayaran dan kupon welcome drink. Kupon welcome drink bisa ditukar sebelum atau sesudah dari museum.
Museum ini memiliki 2 ruangan. Ruangan pertama berisi berbagai hal tentang Hotel Prama Grand Preanger dan berbagai barang koleksi. Sementara ruangan kedua berisi penjelasan tentang Wolff Schoemaker. Ada banyak tokoh penting yang pernah menginap di Hotel Prama Grand Preanger. Tercatat beberapa pemimpin negara, termasuk Ir. Soekarno pernah menginap di sini. Selain itu, ada Charlie Chaplin. Bahkan kursi merah yang pernah diduduki Charlie masih tersimpan dan terawat dengan baik di museum. Ada juga Amelia Earhart, penulis dan tokoh pelopor penerbangan. Menurut dokumen, Amelia sempat singgah di Bandung untuk melakukan perawatan pesawat, sebelum akhirnya hilang di Samudera Pasifik pada tahun 1937.
Dari tadi bahas C. P. Wolff Schoemaker tapi gatau ya itu siapa?
Seorang arsitek kelahiran Belanda yang namanya diabadikan untuk museum ini. Wolff Schoemaker pernah menjadi guru besar dan rektor di Technische Hoogeschool te Bandoeng atau Institut Teknologi Bandung pada saat ini. Beliau berperan besar untuk merancang berbagai bangunan di Bandung. Bangunan-bangunan karya Wolff Schoemaker masih digunakan sampai saat ini. Diantaranya ada Gedung Merdeka. Dahulu gedung ini menjadi tempat berkumpulnya orang kaya Belanda. Ada juga De Majestic yang menjadi bioskop pertama di Bandung. Sampai saat ini gedungnya masih digunakan untuk tempat pertunjukan. Jadi, tak heran mengapa di dalam Museum Preanger ada pemutar film tua. Ada juga Gereja Katedral, Villa Merah di Tamansari, Kantor sekaligus percetakan Van Dorp atau sekarang menjadi Landmark Braga, Villa Isola di UPI, Masjid Cipaganti, sampai Observatorium Bosscha.
Kalau ke Bandung jangan lupa buat kunjungin Museum Keren ini ya!!
Ayo temuin paket paket-paket tour murah di 7summitstravel.com atau kamu bisa custom serta konsultasi gratis terkait tour kamu lewat whatsapp kami di nomor 0811-2277-954
Comments