Pembahasan kali ini pasti banyak pertanyaan, kenapa sih aktivitas di Bandara Husein Sastranegara di pindahin ke Bandara Kertajati? Alasannya bandara Husein Sastranegara di alihkan ke bandara Kertajati karena adanya beberapa kekukrangan seperti memiliki landasan yang pendek dengan ukuran 2.220x45 m, landasan yang cekung, dan banyak penduduk di sekitar bandara sehingga sulit melakukan pembaharuan. Oleh karena itu aktivitas pesawat besar seperti pesawat jet di bandara ini akan dialihkan ke Bandara Kertajati. Tapi walaupun pemindahan rute penerbangan ke Bandara Kertajati, tidak akan mempengaruhi kondisi Bandara Husein Sastranegara ke depannya, karena masih ada beberapa penerbangan pesawat kecil seperti propeller atau pesawat baling baling yang kecepatannya lebih rendah sehingga bisa menyesuaikan dengan landasan pacu. Berdasarkan pengumuman Presiden Joko Widodo, Bandara Kertajati mulai beroperasi sepenuhnya pada bulan Oktober 2023 yang telah terhubung dengan Tol Cisumdawu. Perjalanan masyarakat, khususnya dari Bandung akan semakin cepat dengan jangka waktu 1 jam dan lebih mudah ke Bandara Kertajati dengan adanya Tol Cisumdawu yang baru diresmikan. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat telah berupaya memenuhi integrasi moda dari dan menuju Bandara Kertajati, pada rute Kota Bandung dan Cirebon dengan angkutan bus maupun agen travel. Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak penyedia jasa angkutan darat untuk memenuhi integrasi antarmoda menuju DKI Jakarta, Jawa Barat, maupun Jawa Tengah. Bandara Kertajati memiliki luas 1.800 ha yang terdiri dari 2 runways, area terminal penumpang seluas 121.000 meter² dan untuk area terminal kargo seluas 90.000 meter². Bandara ini sudah melayani rute penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Bandara Kertajati juga sudah dipakai untuk penerbangan umrah sebanyak 8.000 jemaah di tujuh kabupaten dan kota di Jawa Barat dan empat kali dalam satu pekan.
Comments